sejativi.com - PT Elnusa Petrofin (Anak Perusahaan BUMN) melaksanakan sosialisasi pencegahan dan penanganan kebakaran di SMKN 3 Kota Bengkulu Kampus 2 pada Selasa (31/01/2023).
Dilansir dari situs SMKN 3 Kota Bengkulu, Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Kepala SMKN 3 Kota Bengkulu Rismaiti, S.Pd., M.TPd, Kepala Tata Usaha SMKN 3 Kota Bengkulu Kinder Sihotang, M.Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum Dodi Aidil Candra, S.Pdi, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana M. Makmun Azhari, M.Pdi, dewan guru SMKN 3 Kota Bengkulu serta siswa-siswi SMKN 3 Kota Bengkulu.
Pada kegiatan tersebut, PT Elnusa Petrofin sebagai bagian dari BUMN bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran melakukan pemaparan terkait kebakaran dan cara pencegahannya.
Dalam kegiatan tersebut, para siswa dan guru terlihat antusias dalam mengikuti sosialisasi dan simulasi pencegahan penanganan kebakaran. Hal tersebut dibuktikan saat proses simulasi penanganan kebakaran dilaksanakan.
Para siswa dan guru berloma-lomba untuk maju ke tengah lapangan, dan melakukan penanganan kebakaran skala kecil, tentu saja diawasi dengan didampingi oleh narasumber. penanganan kebakaran tersebut mulai dari menggunakan cara konvensional hingga menggunakan APAR.
Kepala Sekolah, Rismaiti, S.Pd., M.TPd pun diberi kesempatan untuk mencoba penggunaan APAR. Ia terlihat senang ketika bisa memadamkan 2 sumber api sekaligus dalam waktu yang cukup singkat.
Setelah kegiatan sosialisasi dan simulasi tersebut, acara ditutup dengan berfoto bersama.
Perlu diketahui bahwa api merupakan suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 (tiga) unsur yaitu panas, oksigen dan bahan mudah terbakar. Singkatnya, jika salah satu dari tiga unsur tersebut tidak terpenuhi, maka proses terbentuknya api tidak akan terjadi.
Proses pembentukan api bisa dibilang cukup singkat. Proses pembentukan api secara sempurna hanya membutuhkan waktu sekitar satu menit.
Untuk itu, penting bagi kita agar bisa mencegah proses terbentuknya api, atau jika sudah terjadi (dalam skala yang masih kecil) kita bisa menanganinya secara cepat dan tepat dengan cara mencegah 3 unsur tadi bereaksi secara bersamaan.
Secara umum, ada 3 klasifikasi kebakaran yang sering terjadi di sekitar kita, sebagai berikut:
Kelas A: Kebakaran yang terjadi pada benda padat kecuali logam. Beberapa diantaranya yakni kayu, kertas, plastik, karet, kain. Kebakaran kelas A dapat dipadamkan dengan air, uap air, pasir, busa, karbondioksida (CO2), serbuk kimia kering, dan cairan kimia.
Kelas B: Kebakaran yang terjadi pada benda gas, uap atau cairan. Beberapa diantaranya bensin, solar, minyak tanah, aspal, alkohol, dan elpiji. Kebakaran kelas B dapat dipadamkan dengan pasir maupun tanah (untuk area kebakaran yang kecil). Pada kelas B, kebakaran tidak boleh dipadamkan dengan air sebab air bisa mengalir dan meluas, sehingga kebakaran semakin menyebar.
Kelas C: Kebakaran yang terjadi pada peralatan listrik bertegangan. Kebakaran kelas ini biasanya terjadi akibat korsleting listrik sehingga menimbulkan percikan api yang membakar benda-benda di sekitarnya. Pemadam berupa air tidak boleh digunakan. Air adalah konduktor (penghantar listrik) dan akan menyebabkan orang-orang yang berada di area tersebut tersengat listrik. Kebakaran kelas C dapat dipadamkan dengan serbuk kimia kering, uap air, dan karbondioksida (CO2).
Ada dua cara untuk menangani kebakaran, yaitu menggunakan cara konvensional dan menggunakan APAR.
Untuk cara konvensional, jika kebakaran skala kecil terjadi (misal kompor atau kebakaran lain yang masuk dalam klasifikasi kelas A), kita bisa menggunakan kain yang dibasahi dengan air, lalu tutup kebakaran tersebut dengan kain tadi. Kain-kain yang bisa digunakan antara lain selimut, handuk, dan lain sebagainya.
Namun perlu diingat, memadamkan kebakaran dengan cara konvensional ini hanya dapat dilakukan untuk menangani kebakaran dengan klasifikasi kelas A. Adapun untuk memadamkan api yang masuk kategori penyebab kebakaran kelas B (terutama karena arus listrik), sangat tidak disarankan menggunakan cara ini, karena air bersifat konduktor menghantarkan listrik yang bisa saja justru membahayakan kita.
Maka dari itu, untuk menangani kebakaran kelas A, B dan C, kita perlu menggunakan APAR. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi.
0 Komentar